Rabu, 23 November 2016

Sosialisasi 4 Pilar Yang Dihadiri Oleh Para Darma Wanita di Kuala Kapuas Membakar Semangat NKRI...!

Kelompok Dharma Wanita Kab. Kapuas Mengikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Pertemuan Umum Manggatang Tarung Kuala Kapuas, Selasa (22/11/2016)

Kuala Kapuas (IMPress). Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diinisisasi oleh legislator Dapil Kalimantan Tengah, Ibu Hj. Agati Sulie Mahyudin, SE dihadiri oleh para kelompok Dharma Wanita Kabupaten Kapuas (Selasa, 22/11/2016), dalam sosialisasi yang dihadiri ratusan orang ibu-ibu ini diberikan pencerahan tentanh empat pilar kebangsaan mulai dari makna Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Ibu-ibu sekalian 4 pilar bangsa mari senantiasa kita lestarikan" katanya Ibu Agati dalam pemaparan awalnya.
“Berbagai ancaman telah ada di tengah-tengah kita, maka dari itu tetaplah berpegang teguh pada 4 pilar, niscaya Indonesia yang kita cintai akan tetap utuh sebagai bangsa besar dan berdaulat” tuturnya
‪Melalui tema khusus “Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Dengan semangat yang berkobar anggota DPR yang bertugas di komisi v itu, menyemangati para ibu-ibu untuk tetap memelihara dan merawat kecintaan terhadap tanah air, menurut beliau generasi penerus (anak-anak) kita harus diajari mencintai tanah air dengan berbagai cara seperti pendidikan kenegaraan, kebersamaan, kegotong-royongan dan lain-lainya.

"Hal ini tentunya sudah menjadi tanggung jawab kita selaku orang tua/pendidik, anak-anak kita biasakan ikut upacara bendera, menghapal Pancasila dan mengamalkannya, menyanyikan Indonesia Raya, atau bahkan ikut perayaan hari besar nasional, pengenalan budaya dan ke-bhineka tunggal ika-an" kata Ibu Agati.

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Di Pondok Pesantren Nurul Iman Kuala Kapuas


Ponpes Nurul Iman Kuala Kapuas mendapatkan Giliran Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Oleh Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Tengah Ibu Hj. Agati Sulie Mahyudin, SE, Selasa(22/11/2016)
Kapuas, Selasa 22/11/2016 (IMPress). Tidak seperti biasanya, Sosisalisasi 4 Pilar Kebangsaan kali ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Iman Kuala Kapuas,  Anggota DPR RI Fraksi Golkar Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah Ibu Hj. Agati Sulie Mahyudin, SE beralasan “sosialisasi empat pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika juga sangat penting bagi kalangan santri-santriyah, mereka tidak hanya melulu diajarkan soal-soal keagamaan tetap bagaiman mengedukasi mereka tentang hal-hal yang terkait dengan kebangsaan” tuturnya.
"Hal ini penting supaya mereka paham seperti apa kehidupan berbangsa dan bernegara yang seharusnya. Karena mereka kan tidak hanya sekedar belajar tentang AlQur’an, Hadits, Fiqih, Aqidah-Akhlak, pengamalan tentang 4 pilar ini juga penting untuk menjadi modal bagi mereka ketika bersentuhan dengan masyarakat secara luas" katanya.
Melalui pemahaman 4 pilar kebangsaan, “mereka diharapkan mampu menghadapi era globalisasi dengan bekal pemahaman keagamaan yang diakutualisasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan tetap memegang teguh pada nilai-nilai Pancasila”.
Ibu Agati menambahkan “Pancasila juga seharusnya juga menjadi batasan pandangan yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara termasuk kalangan pondok pesantren. Batasan pandangan yang sesuai menurut Pancasila seharusnya menjadi garis bawah bahwa kita seharusnya boleh mengikuti perkembangan zaman, akan tetapi ada beberapa batasan-batasan nilai yang harus dijunjung, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”.
Pada sosialisasi yang mengangkat tema Lahirnya Pancasila sebagai Dasar Bernegara itu, Agati “Mayarakat kita khususnya anak-anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat, padahal tidak sesuai dengan sendi-sendi agama Islam dan budaya Indonesia”.

Selasa, 22 November 2016

Antusiasme Para Pelajar SMK Negeri 1 Katingan Hilir Mengikuti Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Roadshow Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan 
di Auditorium SMK Negeri 1 Katingan Hilir, Selasa (22/11/2016)


Katingan (IMPress). Meskipun Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan diadakan di sebuah desa kecil, yaitu Desa Hampalit, Kec. Katingan Hilir tidak menurunkan antusiasme para pelajar SMKN1 Katingan Hilir untuk mengikuti roadshow yang dihadiri oleh Hj. Agati Sulie Mahyudin, SE., legislator dari DPR RI yang duduk di Komis V itu. Dalam pemaparannya yang mengangkat tema khusus "Perwujudan Nilai-Nilai Bhineka Tunggal Ika dalam Integrasi Nasional" tak luput mengingatkan kepada para peserta sosialisasi bahwa bangsa ini akan tetap kokoh dan maju apabila tetap memgeng teguh  4 pilar kebangsaan yang telah digagas oleh founding father yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggak Ika" tuturnya.
Lebih lanjut, menurutnya"Sejarah perjalanan bangsa telah membuktikan bahwa Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel meskipun saling berbeda agama, suku, bahasa, sosial dan budaya". Namun seiring dengan perjalanan bangsa ini konsep Bhineka Tunggal Ika yang telah dibangun pendiri bangsa mengalami kemunduruan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti mencuatnya diskriminasi, konflik, sikap egoisme dan lain-lain.
Dalam sesi dialog antara peserta dan narasumber tersebut, Hj. Agati selaku Legislator Dapil Kalimantan Tengah tersebut, "mengingatkan begitu besarnya ancaman disintegrasi nasional dengan munculnya riak-riak di daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI, oleh karena itu penting untuk terus mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan untuk tetap menjaga integrasi nasional". Menurutnya "maka dalam hal ini perlu tetap menjaga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya ini dapat menjadi potensi sekaligus ancaman disintegrasi nasional".

Kamis, 17 November 2016

7 Tempat Wisata Di Kalimantan Tengah Yang Paling Menarik

Tempat Wisata di Kalimantan Tengah – Indonesia dengan berbagai suku, budaya dan keragaman alam sangat kaya akan tempat wisata yang bila kita mengekplorasi lebih dalam, kita akan menemukan berbagai kekayaan budaya dan alam yang unik dan tidak ditemukan di negara lain.

Kalimantan Tengah sendiri merupakan salah satu provinsi di pulau kalimantan dengan ibukotanya yaitu palangkaraya memiliki berbagai daya tarik flora dan fauna terbaik di indonesia. Tentunya jika anda menyukai wisata alam sangat mungkin untuk mempertimbangkan wilayah ini sebagai tujuan liburan anda selanjutnya.
Berikut ini 7 tempat wisata yang bisa ditemukan di kalimantan tengah yang paling menarik dan bisa anda kunjungi.

1. Taman Nasional Tanjung Puting
tanjung puting
Taman nasional tanjung puting adalah salah satu cagar alam yang ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfir dan merupakan tempat rehabilitasi orang utang. Disini anda bisa menikmati alam dan melihat hewan endemik indonesia yaitu orang utan dan satwa liar lainnya yang dilinsdungi di taman nasional ini.

2. Taman Nasional Bukit Raya
Taman Nasional Bukit Raya

Taman Nasional Bukit Raya merupakan tempat pengamatan berbagai jenis satwa hutan, dan tumbuhan khas yang ada didaerah kalimantan tengah antara lain Burung Ruai, jenis Burung Enggang, landak, utung merah, beruk, ikan seluang, baung adung.

3. Arboretum Nyaru Menteng
Arboretum Nyaru Menteng

Arboretum Nyaru Menteng merupakan kawasan hutan hujan tropis yang ada di kalimantan tengah yang menyimpan banyak jenis flora dan fauna unik yang bisa dilihat terutama spesies pohon hutan rawa. Arboretum Nyaru Menteng luasnya sekitar 65,2 hektare yang merupakan bagian dari bumi perkemahan pramuka adalah kawasan pelestarian plasma nutfah ekosistem hutan rawa di Propinsi Kalteng.

4. Danau Tahai
Danau Tahai

Danau Tahai adalah danau air gambut yang terletak di tengah kota palangkaraya. Keistimewaan danau ini adalah disini tersedia jembatan dari kayu yang dibuat melintasi tengah danau sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan danau tanpa harus khawatir terkena air gambut tersebut.

5. Kota Air Muara Teweh
Kota Air Muara Teweh

Kota muara teweh adalah kota yang cukup unik di tepi sungai barito kalimantan tengah. Disini anda bisa melihat berbagai bangunan dan rumah terapung diatas areal sungai barito. Di sepanjang aliran sungai dekat kota, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan alam yang menarik dari lebat dan hijaunya hutan di kalimantan tengah.

6. Pantai Ujung Pandaran
pantai ujung pandaran

Pantai Ujung Pandaran adalah objek wisata pantai yang terkenal di kalimantan tengah dengan hamparan pasir putih yang bersih dan menawan dan didalamnya terdapat pla berbagai biota laut diantaranya ubur-ubur, ikan pari, berbagai jenis ikan kecil yang hidup di terumbu karang.

7. Rumah Adat Betang
Rumah Adat Betang

Rumah Adat Betang adalah rumah tradisional tempat suku dayak tinggal secara berkelompok. Betang dibangun biasanya berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 30-150 meter serta lebarnya dapat mencapai sekitar 10-30 meter, memiliki tiang yang tingginya sekitar 3-5 meter. Betang di bangun menggunakan bahan kayu yang berkualitas tinggi, yaitu kayu ulin (Eusideroxylon zwageri T et B), selain memiliki kekuatan yang bisa berdiri sampai dengan ratusan tahun serta anti rayap.

Demikianlah info berbagai tempat wisata di kalimantan tengah yang bisa anda kunjungi jika sekiranya pembaca hendak mencari alternatif wisata alam yang murah, tentunya kalimantan tengah ini juga patut menjadi pertimbangan sebagai destinasi wisata anda selanjutnya.

Ratusan Pelajar di Kota Palangka Raya Ikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diikuti ratusan pelajar dan guru 
di Aula SMAN 2 Kota Palangka Raya, Kamis (17/11/2016)

Kota Palangka Raya (IMPress). Ratusan pelajar mengikuti Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula SMAN 2 Palangkaraya, Kamis (17/11/2016) siang. Anggota DPR RI Fraksi Golkar Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah Ibu Hj. Agati Sulie Mahyudin, SE yang hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber menyatakan, dalam sosialisasi ini para pelajar diberikan pemahaman mengenai empat pilar kebangsaan mulai dari makna Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Supaya mereka paham seperti apa kehidupan berbangsa dan bernegara yang seharusnya. Karena mereka kan tidak hanya sekedar melihat contoh," katanya.
Agati yang duduk di Komisi V DPR RI tersebut menuturkan, para generasi muda ini harus mendapat pendampingan dari yang sudah ditetapkan oleh founding father bangsa ini. Dengan begitu dapat terpantau seperti apa pengembangannya. "Generasi muda punya hak. Di sisi lain kan secara regulasi ada perkembangan dalam aturan di negara ini berupa amandemen. Jadi harus beberapa kali disosialisasikan agar mereka juga memahami itu," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Agati, ke depan dirinya menyarankan agar sosialisasi empat pilar ini bisa kembali digencarkan, termasuk merangkul komunitas. Dengan begitu, pemahaman makna negara ini bisa lebih optimal. "Sepengetahuan saya sejauh ini para remaja di Kalimantan Tengah secara umum mereka telah mengikuti pendidikan di sekolah yang membahas mengenai kewarganegaraan, tinggal implementasinya. Intinya generasi muda saya fikir jadi unsur perubahan yang dominan di negeri ini," ujarnya.

Pada sosialisasi yang mengangkat tema Peranan dan Tantangan Pancasila Di Era Globalisasi itu, Agati “mengingatkan sekali lagi bahwa bangsa Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya tantangan era globalisasi. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi Bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jati diri sebagai bangsa berdaulat”.

Istana Kuning di Kalimantan Tengah Yang Belum Banyak Diketahui

Saat mendengar nama Istana Kuning, kemungkinan besar akan terbayangkan sebuah bangunan megah berwarna kuning. Berbeda dengan Istana Maimun di Kota Medan yang juga dikenal sebagai Istana Kuning karena arsitekturnya dominan berwarna kuning, Istana Kuning yang satu ini tidaklah berwarna kuning kecuali pada gerbangnya saja. Istana Kuning yang dimaksud adalah sebuah bangunan indah warisan Kerajaan Kutaringin. Istana ini lokasinya berada tepat di jantung Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Keberadaan Istana Kuning telah menjadi salah satu suguhan wisata daerah yang istimewa untuk disambangi. Lalu mengapa ia bernama Istana Kuning? Ternyata warna kuning adalah warna keramat bagi masyarakat Kotawaringin. Istana ini didirikan pangeran ke-9 dari Kerajaan Kutaringin, yaitu Imanudin yang menjabat pada 1811-1841. Konon, Istana Kuning sebenarnya adalah istana kedua yang dibangun di Kalimantan Tengah setelah Istana Al Mursari di Kotawaringin Lama. Istana ini merupakan kebanggaan sejarah dan budaya kerajaan Islam di  Kalimantan Tengah. Arsitektur Istana Kuning yang nyatanya tidak berwarna kuning ini adalah terbuat dari kayu ulin yang terkenal kuat dan banyak dipakai pada bangunan-bangunan tradisional di Kalimantan Tengah. Bangunannya serupa rumah panggung yang megah meskipun terbuat dari kayu ulin yang tidak dicat warna-warni. Ya, memang warna kayunya yang kecokletan dibiarkan alami tanpa dicat. Nampak tangga-tangga yang jenjang akan mengantar langkah pengunjung ke pintu masuk istana ini.  Istana berbentuk rumah panggung yang dibangun seluruhnya dari kayu ini pernah terbakar pada tahun 1986. 


Kebakaran tersebut kabarnya dilakukan oleh seorang wanita yang hilang akal bernama Draya. Peristiwa tersebut menghanguskan seluruh bangunan Istana Kuning berikut isinya. Meski begitu, upaya pemugaran dan pelestarian Istana Kuning tetap dilakukan. Pemugaran baru dilakukan pada 2000 namun tentu bangunannya sudah tidak sama seperti dulu. Istana tua ini mulai difungsikan untuk kegiatan pariwisata dan perkantoran dengan tujuan mengakrabkan istana dengan masyarakat setempat. Di dalam istana ini hampir tak ada isinya. Ukuran bangunan-bangunannya yang besar dan luas semakin menambah kesan kosong istana tersebut. Akan tetapi, Anda masih dapat dilihat sejumlah lukisan raja-raja terdahulu yang berderet rapi di salah satu pojok ruangan. Terdapat pula kereta kuda yang biasa digunakan keluarga kerajaan zaman dulu untuk berkeliling. Kereta kuda ini adalah kereta kuda yang baru yang khusus dipesan dari Jawa sebagai pengganti kereta yang sudah terbakar. Meski bangunan yang sekarang adalah hasil pemugaran namun mengingat muatan sejarah dan budaya yang dimilikinya maka Istana Kuning masih banyak dikunjungi murid sekolah dalam rangkaian acara studi tour mereka.



KEGIATAN
Sebagai warisan budaya kerajaan Islam di Kalimantan Tengah, Istana Kuning menjadi salah satu ikon penting bagi Pangkalan Bun. Berjalan-jalan di kompleks istana kayu ini akan menghadirkan suasana dan suguhan keindahan istana peninggalan sejarah. Saat mengunjungi Istana Kuning, Anda dapat meminta izin dan bantuan kerabat kerajaan yang tinggal di belakang wilayah kerajaan. Mereka dapat membantu menjelaskan tentang sejarah Kerajaan Kutaringin dan istana ini. Masuklah ke beberapa bangunan kayu di kompleks Istana Kuning dan telusuri keindahan istana ini meskipun sudah mengalami pemugaran total. Di bagian belakang istana terdapat Taman Keraton Indah Sari yang dulunya adalah alun-alun istana namun kini terbuka untuk umum. Taman tersebut ditata apik dan terdapat sebuah tugu di tengah-tengahnya. Terdapat sejumlah lukisan raja-raja terdahulu yang diletakkan di salah satu pojok ruangan. Di istana ini juga dapat dilihat kereta dari kayu yang biasa digunakan para anggota kerajaan sebagai kendaraan masa lalu. Kereta ini adalah kereta baru yang dipesan khusus sebagai penghias istana yang sekarang nyaris kosong akibat insiden kebakaran. Di sini terdapat pula sepasang patung pengantin, payung, dan kain batik berwarna kuning.  


TRANSPORTASI
Kabupaten Kotawaringin Barat adalah pintu gerbang Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Barat. Karenanya, Kotawaringin Barat termasuk salah satu daerah yang memang disiapkan untuk menerima wisatawan baik domestik maupuan mancanegara. Kabupaten yang beribukota di Pangkalan Bun ini memiliki jaringan transportasi baik udara, laut, sungai, maupun darat yang cukup baik. Terdapat Bandar Udara Iskandar diPangkalan Bun yang melayani penerbangan di antaranya dariSemarangJakarta, Ketapang, danPontianak. Jarak bandar udara ini dengan Kota Pangkalan Bun hanyalah sekira 10 km saja. Bagi Anda yang berasal dariSurabaya dan Semarang, terdapat jalur transportasi laut di Kumai. Transportasi laut dari Tanjung Mas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya dilayani oleh PELNI dan Perusahan Pelayaran Swasta, seperti PT. Dharma Lautan Utama dan PT. Prima Vista.


BERKELILING
Istana Kuning terletak di jantung Pangkalan Bun, sebuah kota kecamatan sekaligus ibu kota kabupaten yang ramai dikunjungi pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri. Pangkalan Bun menjadi semacam salah satu pintu masuk atau tempat singgah untuk memasuki kawasan Kalimantan Tengah yang populer hingga mancanegara. Salah satu primadona destinasi wisatanya adalah tentu saja Taman Nasional Tanjung Puting yang memiliki kekayaan hutan tropis dan berfungsi sekaligus sebagai hutan paru-paru dunia. Terdapat sejumlah flora dan fauna yang dilindungi di kawasan ini. Taman nasional ini juga menjadi tempat pelepasan orangutan yang nyaris punah setelah mengalami masa karantina di pusat rehabilitasi.Camp Leakey adalah salah satu pusat rehabilitasi orangutan yang ada di kawasan sekitar taman nasional. Selain TN Tanjung Puting, bagi Anda penggemar ekowisata atau trekking di hutan atau bahkan melakukan penelitian, ada pula kawasan lindung Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. SMS Lamandau dinobatkan sebagai suaka margasatwa karena kawasan ini merupakan tipe hutan dataran rendah berawa yang tentunya memiliki banyak sekali manfaat bagi lingkungan sekitar bahkan dunia. 


SMS Lamandau berjasa dalam menjaga keseimbangan iklim dan mereduksi efek pemanasan global, berfungsi sebagai kawasan penyuplai atau penjaga stok air bersih, proteksi tanah, sumber bahan obat-obatan herbal, mengurangi polusi, penghasil produk hutan non kayu, pendidikan, kegiatan penelitian ilmiah, dan pemanfaatan wisata alam (ekowisata) secara terbatas. Selain potensi hutan tropis yang kaya, terdapat sejumlah tujuan wisata bahari yang dapat menjadi agenda berkeliling selama berada di kawasan ini. Sebut saja wisata Pantai Bugam Raya, yang secara geografis letaknya berhadapan dengan Taman Nasional Tanjung Puting. Bugam Raya meliputi destinasi wisata Pantai Kubu, Tanjung Penghujan, Tanjung Keluang, Keraya, dan Gosong Senggoro. Masing-masing pantai memiliki keistimewaan sendiri sebagai destinasi penunjang destinasi utama Taman Nasional Tanjung Puting. Untuk wisata sejarah dan religi, Anda dapat menyempatkan mengunjungi salah satu masjid tertua di Kalimantan Tengah, yaitu Masjid Kiai Gede. Keluarga dan kerabat keturunan kerajaan yang tinggal di wilayah bagian belakang istana akan menjadi tuan rumah sekaligus pemandu bagi wisatawan. Keturunan kerajaan tidak akan segan-segan membagi informasi mengenai sejarah Istana Kuning atau bercerita tentang kisah masa lalu Kerajaan Kutaringin. Anda patut bersikap sopan dalam sikap dan cara berpakaian selama mengunjungi istana ini. Selain itu, jangan merokok karena bangunan istana ini terbuat dari kayu dan pernah mengalami kebakaran.



Keluarga dan kerabat keturunan kerajaan yang tinggal di wilayah bagian belakang istana akan menjadi tuan rumah sekaligus pemandu bagi wisatawan. Keturunan kerajaan tidak akan segan-segan membagi informasi mengenai sejarah Istana Kuning atau bercerita tentang kisah masa lalu Kerajaan Kutaringin. Anda patut bersikap sopan dalam sikap dan cara berpakaian selama mengunjungi istana ini. Selain itu, jangan merokok karena bangunan istana ini terbuat dari kayu dan pernah mengalami kebakaran.